Untuk memantau langsung perkembangan program literasi (baca tulis) di sekolah sasaran UNICEF, tim pengarah pengarah pendidikan mengunjungi empat SD yang ada di pesisir. Tim mengunjungi tiga SD di Distrik Agimuga, yaitu SD YPPK Bulujalauki, SD YPPK Putsinara, SD YPPK Belamakma pada 20-23 September 2017. Setelah itu, dilanjutkan kunjugan di SD Inpres Aikawapuka pada 30 September-01 Oktober  2017.

Literasi merupakan program kerjasama antara Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Kabupaten Mimika, Unicef, Yayasan Pembangunan Pendidikan  dan Kesehatan Papua (YP2KP) sebagai pelaksana program dan didukung Pemerintah Australia.

Pada kunjungan di Distrik Agimuga, diikuti oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Dipendasbud) Mimika, Anton Bukaleng, Kepala Bidang Paud, TK dan SD Dispendasbud, Petrus Makea, Kepala Biro Pendidikan Lemasko, Sabinus Bokeyau, Program Manajer YP2KP Angga Trio Wahana, Fasilitator Community YP2KP, Thomas Lamatapo. 

Pada kunjungan pada tiga SD di Agimuga, tim pengarah pendidikan mendapat berbagai macam masalah. Namun yang menonjol adalah tidak aktifnya Kepala Sekolah SD YPPK Putsinara, Kampung Amungun serta tidak bertugasnya sejumlah guru PNS. Selain itu, guru-guru honor yang bertugas di Agimuga juga belum mendapat insentif. Padahal guru-guru honorlah yang selama ini bertugas mengajar.

“Masyarakat minta sama kita kepala sekolah (SD Putsinara) itu harus diganti. Ini jadi PR bagi saya. Terkait pergantian kepsek dan penambahan guru PNS, nanti pulang ke Timika, saya akan bicarakan dulu dengan pimpinan,” kata Sekretaris Dispendasbud, Anton Bukaleng.

Sedangkan Kepsek SD YPPK Bulujalauki, Paulus Pasule mengatakan, pihaknya mengapresiasi program literasi yang dilakukan UNICEF-YP2KP. Karena dengan berbagai bantuan terutama buku dari UNICEF membuat anak-anak di sekolahnya bisa lebih mudah belajar membaca.

“Selain itu kan mereka (UNICEF-YP2KP) selalu mengirimkan pendamping guru di sekolah. Jadi tugas guru untuk mengajar akan lebih terbantu,” jelasnya.

Program Manajer YP2KP Angga Trio Wahana menyatakan, setelah melihat situasi, tantangan dan kendala yang dihadapi sekolah, tim pengarah tersebut nantinya akan melaporkan pada pemerintah. Kemudian bersama pemerintah mencari solusi dan rekomendasi untuk mengatasi masalah tersebut.  

“Sehingga kita harapkan ada perbaikan terhadap kondisi pendidikan di Kabupten Mimika, terutama untuk pendidikan di daerah pesisir,” kata Angga. 

Sedangkan pada kunjungan di SD Inpres Aikawapuka Distrik Mimika Tengah, Sabtu (30/9) hingga Minggu (1/10), tim terdiri dari Kepala Bidang Paud, TK dan SD Dispendasbud Mimika, Petrus Makea, Perwakilan Lemasko, Sabinus Bokeyau, Pengawas Pendidikan, Petrus Siarubun, Program Manajer YP2KP Angga Trio Wahana dan Fasilitator Community YP2KP, Thomas Lamatapo.

Di SD ini, tim meninjau dan menguji kemampuan membaca dan menulis murid kelas awal, yakni kelas 1, 2 dan 3. Dari serangkaian tes yang dilakukan, sebagian besar murid sudah bisa membaca dan menulis, namun demikian masih ada juga sebagian murid yang belum lancar. Setelah melakukan peninjauan dengan menguji para murid, tim juga melakukan diskusi dan evaluasi program literasi baca dan tulis dengan guru pendamping program dan para guru yang saat itu hadir.

Dari evaluasi itu, para guru menilai jika program literasi baca dan tulis kelas awal tersebut sangat bermanfaat dan berdampak besar pada peningkatan kemampuan membaca dan menulis para murid. Sehingga para guru berharap agar program ini bisa dilanjutkan demi pemberantasan buta huruf.

Sehingga dihadapan para guru dan tim pengarah pendidikan, termasuk Kabid PAUD, TK dan SD Dispendasbud Mimika, berharap agar program ini bisa terus bersambung dan direplikasikan, meskipun jika suatu saat program ini sudah berhenti. (yp2kp)