Kepala sekolah dan komite sekolah dari 15 sekolah baik negeri dan swasta mendapatkan advokasi Water, Sanitation and Hygiene (WASH) dari UNICEF melalui mitra pelaksananyaYayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Mimika. Advokasi WASH tersebut diselenggarakan di Hotel Horison Ultima Timika, Selasa (2/10).

Para kepala sekolah dan komite sekolah tersebut diberi penguatan awal agar sekolah selalu menjaga sanitasi di sekolah sehingga kesehatan anak bisa terjaga. WASH Officer Unicef, Job Supangkat hadir langsung untuk memberikan meteri didampingi Direktur YP2KP, Bernolpus Welerubun.

Job mengungkapkan, untuk menyegarkan kembali kesadaran sekolah untuk menempatkan air dan sanitasi di sekolah masing-masing dan mengajarkan kepada siswa-siswinya tentang kebersihan itu. Karena air dan sanitas di sekolah sangat mendukung upaya pembelajaran.

“Sanitasi yang baik bisa mengakibatkan proses pembelajaran lebih optimal, murid-murid bisa nyaman belajar sehingga akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Tingkat kehadiran murid-murid juga dipengaruhi oleh sanitasi yang baik. Jika sanitasi baik, maka murid-murid akan nyaman dan lebih sering hadir di sekolah,” ungkapnya.

Sementara untuk jangka panjang, Job menjelaskan, kepala sekolah bisa meningkatkan pelayanan sanitasi di sekolah dengan membangun sarananya. Untuk itulah, kepala sekolah juga bisa berkoordinasi langsung dengan pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah maupun kepala kampung.

“Setelah ini semoga ada komitmen di sekolah dan ada perubahan-perubahan mulai dari hal-hal yang sederhana yang bisa dilakukan dalam waktu cepat misalnya pembiasaan praktik cuci tangan dengan sabun dengan menyediakan sarana yang secukupnya dan dalam jangka panjang bisa mengusulkan perbaikan sanitasi ini ke berbagai pihak,” jelasnya.

Sedangkan Direktur YP2KP, Bernolpus Welerubun pada sambutan pembukaan kegiatan menyatakan, pihak sekolah selain mendidik ilmu pelajaran, juga harus bisa mendidik tentang kesehatan dan kebersihan. Tentunya melalui penataan air dan sanitasi yang baik.

“Jika sanitasinya tidak terurus dengan baik dan bahkan dekat dengan ruang kelas dan aroma baunya sampai ke kelas membuat siswa tidak konsen belajar. Itu yang harus diperbaiki sehingga siswa-siswi punya semangat belajar,”tutur Bernolpus.

Bernolpus menjelaskan, dengan advokasi WASH ini juga untuk melihat bagaimana dukungan dari pemerintah untuk sanitasi di sekolah. Karena, Dana Desa (DD) juga bisa memberikan bantuan dana untuk pendidikan, jika itu bergulir baik maka sekolah-sekolah di kampung ini sanitasinya bisa lebih baik lagi.

“Kami punya komitmen bahwa dalam suasana apapun kantor kami untuk melayani pendidikan terus bergerak. Saya berharap kita melakukan kegiatan ini dengan sunggug-sungguh,” ungkapnya. (yp2kp)