Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (Kadispendasbud) Kabupaten Mimika, Jennny O. Usmany berharap program literasi peningkatan baca tulis kelas awal pada 20 sekolah sasaran di Mimika kerjasama antara Unicef, Dispendasbud dan Yayasan Pembangunan Pendidikan dan Kesehatan Papua (YP2KP) serta didukung pemerintah Australia diperpanjang. Hal ini disampaikan Jenny saat memberikan sambutan pada kegiatan rapat koordinasi kepala sekolah dan para guru kelas awal dari 20 sekolah sasaran program literasi di Hotel Timika Indah, Kamis (6/10).

 

Jenny menilai program literasi yang sudah berjalan sejak tahun 2015 cukup memberikan hasil yang signifikan terutama peningkatan kemampuan membaca dan menulis para siswa kelas awal. Meski demikian dari 20 sekolah sasaran program, ada beberapa sekolah sasaran yang peningkatannya belum terlalu signifikan sehingga perlu ditingkatkan lagi ke depannya. “Program ini sangat baik dan cukup membantu pemerintah.

Karena itu, saya berharap agar program literasi terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya,” ujar Jenny. Kata Jenny, apabila program literasi kerjasama antara Dispendasbud, Unicef dan YP2KP ini tidak dilanjutkan, maka sumber daya guru yang ada pada semua sekolah sasaran bisa menerapkan metode yang selama ini telah dipelajari dari Unicef. Pemerintah akan berusaha agar metode tersebut dapat diterapkan pada sekolah jika program Unicef ini tidak lagi diperpanjang. Menurut Jenny, tingkat keberhasilan pendidikan di sekolah sangat tergantung pada kepala sekolah sebagai manajer dalam mengatur dan menata sekolahnya. Apabila kepala sekolah tidak mampu mengatur sekolah secara baik, maka semua program pembejalaran yang ada di sekolah tidak akan berjalan maksimal. “Kita boleh bicara tantangan pendidikan yang begitu kompleks.

Tapi saya mau katakan bahwa, semua kunci itu ada di kepala sekolah,” tandas Jenny. Lebih lanjut Jenny meminta kepada para kepala sekolah dan guru kelas awal agar tetap bekerja secara maksimal demi meningkatkan pendidikan anak-anak Mimika. Para guru merupakan garda terdepan dalam peningkatan sumber daya manusia, karena para guru harus bekerja secara maksimal. Sementara ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Mimika, Frederik Hengky Letsoin menilai program literasi Unicef sangat baik sehingga perlu dilanjutkan. Namun jika tidak dilanjutkan ia berharap pemerintah mengalokasikan anggaran untuk melanjutkan program ini dalam APBD Mimika. “Jika teman-teman di dinas sibuk, program ini bisa diserahkan ke YP2KP untuk menjalankan jika Unicef tidak ada lagi di Timika. Kita melihat YP2KP sudah punya kapasitas untuk melaksanakan program ini karena selama ini mereka bermitra dengan Unicef,” ujar Frederik. Direktur YP2KP, Viktor Bhato menjelaskan, program literasi ini akan berakhir pada November 2016. Ia belum mengetahui apakah program ini tetap dilanjutkan atau tidak, sebab hingga saat ini belum ada informasi dari Unicef dan pemerintah Australia sebagai penyandang dana. “Kami juga mengharapkan pemerintah bisa mengalokasikan anggaran untuk mendukung dan melanjutkan program literasi ini. Selama ini kami sudah melakukan pendampingan dan hasilnya cukup signifikan,” kata Viktor.

Perwakilan Unicef Papua dan Papua Barat, Justin Robby Sodo mengatakan setelah satu tahun berjalannya program literasi di Mimika, banyak sekolah yang mengalami peningkatan secara signifikan. Namun masih ada beberapa sekolah yang masih perlu pendampingan ekstra. Karena itu ia berharap semua pihak terkait dapat bekerjasama untuk meningkatkan baca tulis di sekolah. “Terkait keberlanjutan program ini, saya juga belum tahu apakah dilanjutkan atau tidak. Namun kita semua berharap agar program literasi ini bisa lanjut,” ujar Justin. Selain dihadiri Kadispendasbud, Jenny O. Usmany, kegiatan ini dihadiri juga oleh Kabid TK, PAUD dan SD Dispendabud, Lefina Kondologit, Perwakilan Unicef Papua dan Papua Barat, Justin Robby Sodo, Direktur YP2KP Viktor Bhato, Direktur YPPK Tilemans Paul Weti, Ketua PGRI Mimika, Frederik Hengky Letsoin, Koordinator Pengawas Pendidikan Dasar, Petrus Pedro Nong Wawa, pengawas sekolah, para kepala sekolah dan guru kelas awal, pelatih Unicef serta tim dari YP2KP.(YP2KP)⁠⁠⁠⁠